allfeeds.ai

 

Puan Lara  

Puan Lara

Author: Adhina Elda Irsulin

Silahkan singgah yang tak perlu menjadi sungguh. Selamat mendengarkan.
Be a guest on this podcast

Language: in

Genres: Arts, Visual Arts

Contact email: Get it

Feed URL: Get it

iTunes ID: Get it


Get all podcast data

Listen Now...

Cerpen// Apa Kabar, Dim?
Saturday, 7 November, 2020

"Apa Kabar, Dim?" //Story by; Adhina Elda Irsulin *** Setiap waktu yang kulalui bersamanya adalah bahagia yang tercipta. Lagu "Menua Berdua" milik Senar Senja mengalun indah dalam langkahku dengannya. Pada senja kala itu, ia membisikkanku dengan kalimat ini "Gia, jangan pernah merasakan sedih ketika bersamaku ya." Ujarnya. "Berarti kalau sedang tidak bersama kamu boleh dong, Dim?" Jawabku. "Boleh." "Loh kok gitu? Kan biasanya orang sedih itu butuh sandaran Dim, dan sandaranku adalah orang yang sedang bersamaku, yaitu kamu. Kalau sedang tidak bersamamu dan aku boleh bersedih, aku dengan siapa?" Dimas tersenyum mendengar pertanyaanku, "Dengan dirimu sendiri, Gi." Jawabnya lembut. Aku mengerutkan dahiku dan Dimas menyadari bahwa ini pertanda aku belum bisa mencerna kalimatnya. "Gi, menurutku cinta yang baik adalah cinta yang tidak pernah menuntut hal utama untuk saling mencintai kepada pasangannya, melainkan kepada diri sendirinya terlebih dahulu. Ini berbeda dengan egois, Gi. Aku ingin kamu menjadikan diri kamu sendiri sebagai sandaran utama, bukan aku. Karena waktu terus berlalu Gi, siapapun tidak mengetahui apapun dibalik sebuah takdir." Aku terdiam. "Gi, kok diam?" tanyanya. "Kamu mau bilang bahwa takdir tak selamanya membaikkan sepasang insan ya? Termasuk kita." Dan aku balik bertanya kepada Dimas. "Iya Gi, Aku takut kelak hanya doa yang bisa menjadi batas antara kita. Dan disaat itu, aku tidak ingin kamu kehilangan satu-satunya hal berharga selain aku, yaitu diri kamu sendiri. Karena saat itu aku sudah tidak bisa lagi bersama dengan kamu." *** Aku tersenyum mengenang kalimat yang ia lontarkan sebelum seminggu kemudian ia benar-benar pergi. Dimas pergi ke tempat yang tak mampu untuk ku tempuh dan hanya doa yang menjadi batas antara Aku dan Dimas. Sesuai permintaan Dimas, aku hanya bersedih dengan diriku sendiri namun tetap mencintai diriku sendiri. Kini lagu "Menua Berdua" milik Senar Senja hanya kudengar sendirian sembari meniupkan pesan yang kuharap selalu tersampaikan di atas sana; "Apa kabar, Dim? Aku ingin kamu disini agar aku tidak bersedih terus menerus. Telah kuhitung, sudah 365 hari pemilik dari rasa sayangku belum berubah, yaitu kamu."

 

We also recommend:


The Take Up Reel
The Take Up Reel

Oblivion Song
Oblivion Song, Image Comics, Robert Kirkman, The Walking Dead, Comic Books, Comics, Books

He Said, She Said Movie Reviews
April K & Tim H - Movie Reviewers

The Stack
Comic Book Club

Combo 4
Combo 4

Omar Rayo
Yuleidy MaGa

Moony's Paradise
Moony

Street Drifters FM
Yuan Deita

Artes, Estilo, Tendências
Luiza

Alas Y Sueños El Arte Y La Resiliencia En Mi Vida

Suzana e os Anciãos
Gabriella Alencar

Detak Sajak
moon